Sabtu, 11 Mei 2013

BUDIDAYA JAMBU KRISTAL




      Budidaya jambu biji sekarang ini masih terbuka, terutama jambu yang mempunyai varietas baru seperti Jambu Biji Kristal. Pasokan jambu biji Kristal masih sangat terbatas sedang permintaan sangat tinggi. Oleh karena itu saya coba membuat artikel tentang budidaya Jambu Kristal yang dipasaran masih memiliki harga tinggi.
      Budidaya Jambu Kristal hampir sama dengan budidaya tanaman buah lainnya, tidak perlu lahan yang luas untuk budidayanya., anda bisa memanfaatkan sisa pekarangan rumah. Dengan menggunakan sistim tabulampot atau ditanam dalam pot yang tentu saja indah untuk dipandang mata. 
      Berikut ini cara budidaya jambu Kristal:
1.       Pengolahan tanah.
Tanah tidak harus yang rata, tanah perbukitan yang miring juga bisa digunakan untuk lahan dengan membuat sengkedan(teras) pada bagian yg curam, untuk penggemburan bias dengan dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 30cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan dosis 40kg/m persegi, kemudian dibuat bedengan dengandengan ukuran 1,20 dengan panjang yang disesuaikan dengan panjang lahan.Untuk penanaman dalam pot gunakan media tanam Tanah,Pupuk  Kandang, dan Sekam dengan perbandingan 1:2:2, usahakan sebelum ditanam , dasar pot diisi dulu dengan kerikil/batu apung/busa.
2.       Pemeliharan Tanaman.
Penjarangn dan penyulaman mutlak harus dilakukan, gulma-gilma yang menggangu tanaman harus disiangi sampai radius 1,5-2m sekeliling tanaman. Bila bibit mati harus segera diganti dengan bibit yang baru yang bagus. Penyiangan dilakukan dengan membuang tunas yang ada dibatang utama sehingga buah bias besar dan manis. Setiap sebulan sekali tanah disekitar tanaman harus  dilakukan pembalikan dan penggemburan tanah agar tetap lunak hingga tanaman benar-benar kuat.
 Perempalan/pemangkasan pada ujung-ujungnya dilakukan setelah tanaman berumur 2 tahun agar tanaman jambu Kristal mendapat tajuk yang rimbun. Disamping mendadapat tanjuk yang rimbun juga untuk membentuk tanaman juga untuk memperbanyak dan mengatur produksi agar tanaman tatap terpelihara. Pemangkasan juga dilakukan setiap tanaman habis dipanan.
3.       Pemupukan.
Pemupukan dilakukan secara berkala agar kesuburan lahan tetap terjaga dengan aturan:
      Pada tahun 0-1 tahun umur penanaman bibit setiap pohon diberi pupuk dengan campuran 40 kg pupuk kandang, 5 kg TSP, 100 gram urea dan 20 gram ZK yang ditabur disekitar tanaman atau dimasukkan kedalam lubang yang digali sedalam 30 cm dengan lebar 40 cm kemudian tutup kembali dengan tanah galian tadi.
      Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun dilakukan dengan campuran NPK 250 gram/pohon dan TSP 250 gram/pohon dan diulang setiap 3 bulan sekali dengan takaran yang sama.
      Pemupukan tanaman umur diatas 3 tahun, kalau pertumbuhan tunas sudah kurang bagus berarti selain TSP dan NPK dengan ukuran yang sama berarti tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 40 kg/tanaman.
4.       Pengairan dan penyiraman.
Selama 2 minggu setelah bibit yang berasal dari cangkokan ditanam, penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore. Dan minggu-minggu berikutnya dikurangi menjadi 1 kali sehari yaitu pada sore hari. Apabila tanaman jambu Kristal telah tumbuh benar-benar kuat, frekuensi penyiraman dapat dikurangi lagi yaitu dilakukan saat-saat diperlukan saja. Dan bila hujan turun terlalu lebat diusahakan sekitar tanaman tidak tergenang air dengan cara membuat jalur untuk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau, bila tanah sudah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman dengan menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas kurang lebih 3000 m2 dan dilakukan sekali setiap sore.
5.       Pengendalian hama dan penyakit.
Hama dan penyakit yang ditemukan pada tanaman jambu Kristalantara lain Ulat daun, Kumbang buah, Jamur karat merah, Kutu putih, Jamur embun jelaga, Kutu putih, Kutu kebul dan juga Lalat buah.
Untuk lalat buah bisa dilakukan dengan pembungkusan buah tapi serangan meningkat bisa dilakukan pengendalian dengan umpan beracun, penyemprotan tanaman dengan insektisida dengan bahan aktif CHLORPYRIFOS bila diperlukan. Dan trapping atau perangkap dengan atraktan dengan bahan aktif Metyl eugenol, jika dirasa terlalu mahal bisa digunakan air rebusan selasih atau pala yang juga mengandung metyl eugenol (Djatmiadi 2004).
Pembungkusan buah dapat dilakukan setelah kelopak bunga sudah hampir rontok dengan menggunakan plastik bening. Sebelum dibungkus plastic bisa disarungi dulu dengan jarring buah yang terbuat dari bahan sterofoam.
6.       Pemanenan.
Pada umumnya jambu Kristal berbuah setelah umur 2 tahun, namun dengan bibit cangkokan jambu Kristal bisa cepat berbuah saat umur 6 bulan saja sudah bisa berbuah. Dan bisa dipanen saat jambu sudah berwarna putih kekuning-kuningan bila dibandingkan dengan buah yang masih hijau dan belum matang. Tinggal penyortiran untuk memisahkan buah menurut kualitasnya, dan siap dipasarkan.
      Demikian cara budidaya Jambu Kristal yang dapat saya berikan semoga bisa untuk menambah wawasan teman-teman semua, semoga bermanfaat, terima kasih.

Sabtu, 13 April 2013

CARA BUDIDAYA JAMBU BIJI



    
  Di jaman modern sekarang ini banyak orang yang sudah mulai berfikir untuk benar-benar menjaga kesehatan diri mereka. Dimana mereka mulai dari makanan yang mereka konsumsi, mereka berusaha memakan makanan dan buah yang sehat dan alami tanpa bahan pengawet serta terbebas dari bahan kimia. Yang dicari sekarang ini makanan yang organik yang terbebas dari pestisida dan yang banyak mengandung anti oksidan untuk menangkal radikal bebas yang ada didalam tubuh. Dan salah satunya yang mereka cari adalah buah jambu biji. Jambu biji sekarang ini mempunyai prospek yang cukup bagus dan menjanjikan serta mudah dalam pembudidayaan maupun pemasarannya.
      Nah… bagi teman-teman yang ingin membudidayakan jambu biji, disini saya mencoba untuk memaparkan dan menjelaskan cara penanaman serta perawatannya.
      1.Dimulai dari persiapan lahan, pengolahan lahan dimulai dari pencangkulan tanah agar tanah tersebut       menjadi gembur dan terbebas dari tanaman dan gulma yang mengganggu. Penggemburan bisa juga dilakukan dengan pembajakan, bahkan dengan pembajakan penggemburan tanah bisa lebih dalam. Kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 4 meter, serta panjang disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Antar bedengan dibuatkan parit untuk sanitasi air untuk memudahkan kita dalam penyiraman nantinya. Dengan lebar 40cm dan kedalaman 30cm, lihat gambar dibawah.












      2.Setelah lahan dan bedengan siap lalu kita buat lubang  dengan ukuran 40cm X 40cm dengan kedalaman juga 40cm dengan jarak antar lubang 2 meter. Kemudian diisi dengan campuran tanah, pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 3,1,2. Jadi kalau tanah 3 ember maka sekam 1 ember dan pupuk kandang 2 ember dicampur dan dimasukkan kedalam lubang, serta dibiarkan sekitar 30 hari sebelum ditanam bibit.

      3.Lahan yang sudah dibiarkan 30 hari siap untuk ditanami bibit jambu. Bibit jambu cangkokan yang sudah siap kemudian tinggal dimasukkan kedalam lubang yang sudah disiapkan tersebut. Untuk bibit anda tinggal datang ke tempat penjualan bibit-bibit pertanian yang sekarang ini sudah banyak tersebar dan anda tinggal memilih jenis bibit jambu yang anda inginkan. Namun yang sekarang ini jenis yang terbaru adalah jenis jambu Kristal dengan dagingnya yang berwarna putih tebal . Namun untuk yang jenis ini kemungkinan bibitnya dipasaran masih langka.
      4.Tinggal perawatan, pemeliharaan dan pemupukan. Pemupukan dilakukan setelah 6 bulan penanaman dengan cara dibuat lubang disekitar pohon jambu dengan jarak dari batang sekitar 20 – 25cm . Untuk hasil yang bagus pemupukan dapat dilakukan dengan interval 6 bulan.
Untuk pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman setiap sore sampai umur 1 bulan, selanjutnya selang 3 hari  sekali atau kira-kira tanah sudah terlihat kering.
Untuk perawatan kita bisa melakukan pemangkasan ranting yang yang tidak produktif dan pemangkasan pucuk ranting yang sudah panjang. Dengan pemangkasan pucuk maka akan merangsang tunas baru yang akan menghasilkan bunga-bunga yang nantinya akan menjadi buah.
Bunga yang banyak kita biarkan sampai menjadi buah jambu yang kecil, dan jika dalam satu ranting ada 5-6 buah maka kita harus melakukan pembuangan agar tidak terlalu lebat sehingga buah jambu akan tumbuh maksimal karena kebutuhan makanannya tercukupi. Dalam 1 ranting cukup dengan 2-3 buah saja sudah cukup  dengan begitu jambu akan mejadi besar-besar.
Untuk menghindari buah jambu busuk setelah matang atau terdapat ulatnya maka bisa dilakukan dengan cara pembungkusan, karena penyebab kebusukan adalah lalat buah. Dengan pembungkusan maka lalat buah tidak akan bisa meneluri buah tersebut. Dan pembungkusan bisa dilakukan saat jambu masih kecil dan kepak bunganya sudah mulai kering dan gugur. Untuk pembungkus kita biasa menggunakan plastik transparan yang ukuran minimal 1 kg.
Setiap tumbuhan pasti akan ada hama pengganggunya, begitu juga dengan pohon jambu ini hama yang biasa ada adalah ulat daun dan semut baik semut merah maupun semut hitam. Untuk mengusir hama tersebut bisa dengan penyemprotan organik dari umbi gadung (tanaman rambat yang berduri) yang diparut dan di fermentasi minimal 1 bulan kemudian disaring dan dicampur air untuk penyemprotan.
Dan untuk penyemprotan kimia bias menggunakan pestisida dengan dosis rendah saja.
      Pemanenan dilakukan pada saat buah sudah benar-benar matang yaitu ditandai dengan warna buah yang  sudah kuning untuk jambu yang warna dagingnya merah dan untuk jambu Kristal karena dagingnya berwarna putih maka bisa dipanen saat jambu sudah berwarna putih dan hasil panen siap disortir dan dipisahkan menurut kualitas.
      Nah…mudah kan ??? teman-teman, semoga dengan sedikit tulisan dari saya bisa untuk memotivasi anda untuk mencoba mengembangkan diri, menyibukkan diri dengan hal-hal yang berguna dan tentu saja bisa untuk berwirausaha sehingga bisa menambah pemasukan keuangan keluarga teman-teman semua.
      Dan bila ada salah kata serta kata-kata yang kurang berkenan saya sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, terima kasih dan selamat mencoba.